-->

Artikel Terbaru

Mengapa Wanita berkeluarga tetap bekerja, berikut pendapat saya

Saya adalah wanita yang telah berkeluarga dan mempunyai dua anak anak yang memberi penyemangat setiap harinya.ini kebetulan adalah blog suami  yang saya pakai membuat tulisan tulisan dari pengalaman saya. Saya  sendiri belum punya blog karena sebelumnya belum pede menulis. Kali ini saya membahas berdasarkan apa yang saya alami dan sering kali menjadi pertanyaan di sekitar lingkungan saya.
Baca juga : Tips make up sehari-hari simpel cantik mempesona

1. Pertanyaan kenapa dan mengapa wanita berkerja.

Disini saya hanya ingin melepas kan sedikit uneg uneg dan pendapat mengapa wanita tetap berkerja meski telah berkeluarga dan mempunyai anak. Ada sebagian orang berpendapat wanita yang telah menikah adalah bertanggung jawab mengurus keluarga,karena untuk kehidupan sehari hari merupakan tanggung jawab suami.

Tapi saya secara pribadi kurang sependapat karena saya adalah wanita yang tetap bekerja selama menikah.
Pernah suatu saat saya ditanyain kenapa,dan mengapa? Contohnya,bu kenapa susah susah bekerja suami lho dach PNS,masa tua juga dach terjamin.trus di tanya lagi bu,masih kurang ya gaji suami atau ingin jadi orang kaya ya,dan bla bla masih banyak lagi,intinya mengapa dan kenapa.

2. Apakah permasalahan keuangan

Tapi disini saya berpikir bukan masalah gaji suami saya kurang kenapa saya harus bekerja,penghasilan suami cukup buat saya dan anak anak.  Apalagi saya yakin dan percaya Tuhan Yesus selalu mencukupkan yang menjadi kebutuhan kami,yang terpenting gimana kita bisa mensyukuri apa adanya.

Saya adalah anak pertama dari tiga bersaudara yang sedari kecil udah di didik untuk mandiri dan memikirkan keluarga,sedari SMP saya harus belajar mengatur keuangan yang dikirim agar cukup bayar SPP dan sehari-hari,masuk SMA saya harus berinisiatif agar bisa melanjutkan pendidikan kalau tidak ingin menikah muda dan lanjut bekerja.

Singkat cerita setelah menikah pun saya harus memikirkan bapak ibu,adik ke depannya. apakah saya harus memberi beban suami buat orang tua saya?tidak khan,dari situ lah saya berpikir ini adalah tanggung jawab saya selama mereka masih hidup apalagi mereka bisa membantu merawat anak anak, seandainya saya ingin egois ingin rasanya berhenti bekerja dirumah cukup mengurus suami dan anak tanpa harus memikirkan mereka untuk sehari hari.karena setiap manusia kita mempunyai beban dan tanggung jawab yang berbeda beda.

3. Kenapa bekerja diluar meninggalkan keluarga

Saya kadang kala merasa jenuh dan capek,pergi pagi pulang sore dengan gaji tidak seberapa tapi saya berusaha bersyukur karena hidup saya lebih baik dikarena ada Kasih Yesus dalam hidup keluarga saya. Siapa sich yang tidak mau kita bekerja membantu suami tapi masih bisa sambil mengurus rumah dan anak anak,tapi belum rezekinya ya untuk itu jadi jalanin dan di syukuri selama masih bisa jalanin.

Sebelum saya sudah berusaha berbagai macam usaha diluar pekerjaan rutin,seperti jualan MLM, jualan jovem glubery, jualan bunga alklirik tapi karena kurangnya modal dan kurang aktif nya saya ama media sosial jadi sedikit terhambat,dari situlah saya ragu untuk keluar dari pekerjaan.

Baca juga : Ulang Tahun Pernikahan

Sampai akhirnya adik saya memberi semangat buat menulis di blog. Awalnya saya kurang percaya diri meskipun saya punya hobi membaca. Mudah mudahan ini menjadi awal saya bisa bekerja tanpa harus meninggalkan tanggung jawab saya sebagai ibu rumah tangga.

4. Suami yang selalu mendukung

Puji Tuhan saya punya suami yang selalu mendukung dan bekerja sama dalam rumah tangga,bahkan suami saya tidak segan segan buat memasak, atau mencuci pakaian disaat saya sudah kelelahan dalam bekerja,kita selalu berbagi tugas dan bertukar pikiran.

Wanita adalah Tulang rusuk dari para pria, jadi kita para wanita adalah penolong, penyemangat dan pemberi dukungan bagi para suami.karena itu berilah apa yang mampu kita berikan, selama masih dijalan Tuhan.
Tuhan Yesus Memberkati.

Penulis : Tabita Winarni

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel